ANDAI AKU SEORANG GURU
Guru adalah pahlawan bangsa, pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka mengemban amanat mulia untuk menjadikan anak bangsa yang pintar. Aku adalah seorang biasa yang mungkin kelak akan menjadi seorang pengabdi di bidang pendidikan. Menjadi seorang guru adalah sebuah tantangan dan merupakan tanggungjawab yang besar. Mungkin sangat berat jika membayangkan kalau aku menjadi seorang guru. Sangat dibutuhkan kesabaran ekstra saat menjadi guru, terutama saat mengajar anak-anak yang susah diatur. Aku sering melihat bagaimana repotnya saat guru mengajar anak-anak yang susah diatur, tidak bisa menghargai guru, dan berkata kurang sopan. Hal tersebut tak jarang kita lihat di lingkungan pendidikan saat ini. Saat seperti itu, mungkin jika benar-benar guru tersebut ikhlas dan sabar menjalankan amanat mengajar, mungkin itu tidak akan dihiraukannya, namun saya sendiri tidak bisa menjamin kalau saya akan bersabar ketika menghadapi siswa seperti itu. Mungkin dalam hati saya belum tertanam keikhlasan saat mengajar.
Dalam kehidupan sehari-hari, tak pernah terbayangkan jika saya menjadi seorang guru. Berdiri dihadapan kelas, memberikan materi kepada murid-murid saya. Harapan saya jika menjadi guru adalah mempunyai murid-murid yang baik, pintar dan menyenangkan. Saya ingin tidak hanya dianggap sebagai guru bagi murid-murid saya, namun saya juga ingin dianggap teman bagi mereka, sehingga kita saling terbuka dan lebih mudah dan nyaman saat mengajar.
Saya pernah membaca sebuah tulisan disebuah sekolah. Jika seorang murid diajar dengan perkataan keras dan kasar, maka murid tersebut justru akan semakin tak terkendali. Dan jika seorang murid diajar dengan lemah lembut, maka murid tersebut akan lebih gampang menerima pelajaran kita. Jadi saya mempunyai prinsip, mengajar dengan enjoy, tenang, dan ramah. Saya juga teringat dengan tulisan Lao Tse , yang isinya "keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih." dalam tulisan tersebut saya menyimpulkan, jika seorang guru memberikan pelajaran atau mengajar dengan keramahtamahan dan dengan suasana yang tenang dan nyaman, maka siswa pun akan memberikan kasih mereka kepada kita. Itulah sedikitnya yang menjadi pegangan saya jika menjadi guru kelak.
saya ingin mengajar bukan hanya untuk memberikan ilmu kepada murid-murid saya, namun saya juga jadikan sebagai sarana belajar bagi saya sendiri untuk mengembangkan ilmu yang telah saya miliki. Saya ingin bisa menyentuh hati murid-murid saya agar mereka bisa lebih mudah menerima pelajaran saya.
kini saya memahami bagaimana rasanya menjadi seorang guru, meskipun tidak secara langsung saya mengajar di kelas, di depan anak-anak. Namun saya pernah mengajar teman saya yang sedang kesulitan dalam belajar di kelas, seringkali dia menanyakan hal yang sama berulang-ulang, mungkin dia belum mengerti. Tak jarang saya merasa kesal ataupun hilang kesabaran. Namun saat dia mengerti dan bisa memahami apa yang saya sampaikan, rasanya ada kepuasan tersendiri dihati saya, dan tanpa sadar segala kekesalan yang tadinya ada, hilang begitu saja. Mungkin karena keikhlasan yang tertanam dihati saya sebelumnya.
Saya pun menyadari bagaimana sulitnya menjadi seorang guru, harus penuh kesabaran dalam mengajar. Saya akan menjadikan kesulitan tersebut sebagai tantangan dalam diri saya, tantangan yang harus diselesaikan dan dihadapi.
welcoME teMand
Selasa, 25 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar